Perasaan dan angan-angan

Perasaan dan angan-angan seharusnya selalu seimbang. Bagaimanakah perimbangan ini ? Perimbangan antara angan-angan dengan perasaan hanya dapat dicapai bilamana ada suatu kekuatan di tengah-tengahnya yang dapat mengendalikan angan-angan dan perasaan tersebut.
Dalam arsip yang lampau telah dibentangkan, bahwa angan-angan dan perasaan merupakan kekuatan yang menarik manusia ke luar diri pribadi untuk hubungan dengan dunia besar. Maka kedua kekuatan ini harus dikendalikan untuk memilih jurusan yang benar.
Angan-angan dan persaan dapat dimisalkan kuda yang menarik kereta. Bila jurusan kuda angan-angan dan kuda perasaan tidak selalu sejajar dan sama, pasti jalannya kereta akan sempoyongan. Si pengendara harus menguasai dan mengendalikan kedua kekuatan itu supaya jalannya kereta lurus dan laras adanya.
Sebenarnya ada tiga kekuatan yang harus dikendalikan. Kekuatan yang ketiga ini adalah keinginan, kemauan, (nafsu-nafsu) manusia (yang apabila tiba waktunya akan diteropong sendiri).
Ref. Buku Arsip Sarjana Budi Santosa, al. 34
Prof. Dr. dr. R. SOEMANTRI HARDJOPRAKOSO
Mayor Jendral TNI