Budi bahasa yang lemah lembut

30 Nov -0001

Sering kali dikira bahwa jaminan makan, rumah, pakaian ongkos sekolah yang diberikan oleh orang tua itu sudah cukup untuk mengisafkan si anak akan kebaikan ibu yang harus di hormati dan dijunjung tinggi. Tidak masuk akal bagi ayah dan ibu, bahwa budi bahasa yang lemah lembut dan baik itu merupakan pula makanan lezat bagi jiwa si anak. Makanan lezat ini setelah dikupas menjadi iklim dan contoh di dalam pendidikan.

Kata-kata keras dan kekurangan pelukan dan manjaan merupakan makanan berat tanpa vitamin yang berharga bagi jiwa si anak. Bagi si anak keadaan tidak jauh berbarda dengan diindekoskan.

Ref. Buku Arsip Sarjana Budi Santosa al 137

Prof. Dr. dr. R. SOEMANTRI HARDJOPRAKOSO

Mayor Jendral TNI