Pembimbing Yang Berhasil
Pada dasarnya inilah yang terkandung di dalam semua tugas dari siapa saja yang mengaku dirinya sebagai pemimpin atau pembimbing. Bila seorang pemimpin atau pembimbing atau pendidik berusaha supaya yang dipimpin selama hidup membutuhkannya, berarti bahwa pemimpin itu gagal di dalam tugas pokoknya, ialah : mendidik supaya yang dididik pada suatu saat dapat berdiri sendiri dan mempunyai potensi untuk menjadi pemimpin sendiri dan menggantikan yang memimpin semula.
Bila mana ada orang tua mendidik anak, sehingga anak itu tetap tergantung (secara materi atau kejiwaan) pada orang tua, maka orang tua itu tidak menjalankan darma baktinya sebagai orang tua yang sebaik-baiknya. Apabila seorang kepala jawatan atau departemen atau perusahaan atau hal yang lebih besar lagi, bertindak sedemikian rupa, sehingga ia abadi menjadi kepala dan tidak ada gantinya, ia kurang benar menjalankan darma baktinya sebagai pemimpin.
Apabila seorang profesor membiarkan para assistenya tetap lebih rendah pengetahuannya daripada dirinya sendiri dan tidak berusaha untuk menyampaikan semua pengalamannya kepada pembantu-pembantunya, maka profesor itu bukan pemimpin yang sewajarnya.
Pemimpin yang sejati menjalankan darma baktinya dengan penuh kesadaran, bahwa ia pada suatu waktu tidak dibutuhkan lagi, malahan ia harus dengan sadar berusaha supaya ia dapat di ganti oleh yang dididiknya.
Buku Arsip Sarjana Budi Santosa
Prof. Dr. dr. R. Soemantri Hardjoprakoso